URBAN HEAT ISLAND DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN IKLIM


            Pertumbuhan pembangunan di kota-kota besar misalnya Jakarta mengakibatkan jumlah ruang hijau semakin berkurang. Kerapatan dari bangunan-bangunan di perkotaan menngakibatkan jumlah ruang hijau semakin berkurang. Di setiap sudut kota bangunan-bangunan tinggi menjulang.kerapatan dari bangunan-bangunan di perkotaan telah melewati ambang batas ideal perbandingan antara ruang tidak terbangun dan yang terbangun. Kepadatan dan kerapatan bangunan di kota-kota besar secara tidak langsung ikut menciptakan dan menambah tingginya efek rumah kaca, berkurangnya luasandaerah hijau menyebabkan udara panas kurang terabsorbsi dengan baik sehingga terjadi apa yang dikenal dengan nama “Urban Heat Island Effect”. Suhu udara kota mengalami peningkatan tajam akibat dominannya material perkerasan yang tidak bisa menyerap sinar UV dari cahaya matahari dengan baik misalnya infrastruktur jalan, penggunaan mesin pendingin/ Air Conditioning yang mengeluarkan energy panas. Pertumbuhan pembangunan di kota-kota besar seperti Jakarta mengakibatkan jumlah ruang hijau semakin berkurang, tampak di setiap sudut kota bangunan-bangunan tinggi menjulang sedangkan di daerah pinggiran kota pembangunan perumahan real estate telah merubah bentuk bentang alam dan hanya menyisakan sedikit area tanah untuk ruang terbuka hijau dan itupun hanya untuk sekedar pertimbangan visual estetika.
            Urban heat Island dicirikan seperti “pulau” udara permukaan panas yang terpusat di area urban dan akan semakin turun temperaturnya di daerah sekelilingnya pada daerah suburban/rural. Urban Heat Island disebabkan oleh beberapa faktor yang membedakan  daerah urban dan non-urban, termasuk pelerpasan energy antropogenik dari system AC (Air Conditioning), emisi energy dari kegiatan perindustrian, kendaraan bermotor, dan sebagainya. Besarnya dan skala spasial efek UHI meningkat di daerah urban di seluruh dunia dan mempunyai implikasi dalam transport polutan udara, membentuk kondisi bioklimat, pemanasan dan pendinginan. Akibat sihu yang lebih tinggi yang disebabkan oleh urban heat island mempunyai efek meningkatnya kebutuhan untuk mendinginkan ruangan pada bangunan komersial maupun tempat tinggal. Bertambahnya kebutuhan akan energy dapat menambah anggaran yang harus dikeluarkan oleh onsumen dan pemerintah untuk biaya AC supaya kehidupan lebih nyaman.

Ada dua alasan mengapa Urban Heat Island (UHI) dicurigai sebagai bagian yang bertanggung jawab atas meningkatnya temperatur permukaan maupun temperatur udara pada beberapa dekade. Alasan pertama berhubungan dengan pengamatan adanya penurunan tingkat temperatur diurnal dan yang kedua adalah lebih rendahnya tingkat pemanasan yang diamati di troposfer bawah disbanding dengan di permukaan.
Hubungan Urban Heat Island, Penutup Lahan, dan Pemanasan Global
            Pada lingkungan urbanisasi yang berhubungan dengan modifikasi dari siklus alam mengenai pemanasan dan pendinginan yaitu:
1.      Struktur buatan manusia seperti jalan dan bangunan biasanya mempunyai albedo rendah daripada permukaan natural dan menyerap lebih banyak radiasi tampak/visible. Hal ini memperlihatkan bahwa vegetasi yang berkurang dan bertambahnya permukaan urban menimbulkan efek urban heat island. Artificial struktur yaitu bertambahnya massa pada permukaan bumi yang dapat menyimpan (dan melepas) lebih banyak energy daripada permukaan.
2.      Permukaan urban cendewrung lebih cepat panas daripada pemrukaan natural yang menahan air (Qs meningkat). Evaporasi/penguapan dari air mengelaurkan energy dari permukaan dan mendinginkan suhu permukaan. Permukaan urban secara cepat melepaskan air yang kontradiksi dengan permukaan natural seperti vegetasi yang bisa menahan air.
3.      Sumber panas antropogenik berasal dari pemanasan dan system ventilasi, proses industri, dan mesin pembakaran internal. Pada umumnya, konsumsi energy akan menghasilkan panas sebagai produk.
4.      Meluasnya heat island akan menyebabkan peningkatan ketidaknyamanan kehidupan manusia sehingga manusia membutuhkan pendingin seperti AC, kpas angin yang berdampak pemborosan energy listrik dan polusi serta menyebabkan Green House Effect. Pemakaian energy listrik akan meningkatkan emisi sulfurdioksida, karbonmonoksida, nitrooksida, karbondioksida, yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang akan berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.
5.      Urban heat island pada musim kemarau akan mempercepat pebentukan kabut yang berbahaya, seperti prekusor ozon yaitu nitrous oxides (NOx) dan volatile organic compounds (VOCs) yang bereaksi sara fotokimia menghasilkan ozon di permukaan.

Energi yang tersimpan pada lingkungan urban akan menghasilkan pendinginan pada malam hari/nocturnal lebih lambat. Hal ini akan mengakibatkan suhu rata-rata lebih panas di daerah urban daripada nonurban. Efek ini disebabkan oleh sedikitnya taman, area hutan, sungai dan aliran air, dan lansekap nonurban lainnya. Maka pengamatan spasial UHI dapat menunjukkan iklim mikro secara detail yang menjelaskan bagaimana tingginya variasi permukaan untuk mitigasi efek UHI. Kondisi meteorology pada umumnya juga mengakibatkan besarnya efek UHI. UHI maksimum di bawah kondisi tutupan awan yang minim (input matahari bertambah), kecepatan angin rendah (pencampuran udara berkurang) dan stabilitas vertical yang tinggi (inverse termal). Gerakan ucdara horizontal dan vertical antara iklim mikro urban dan pedesaan sangat kontras. Tutupan awan pada malam hari akan menyerap dan memncarkan lagi radiasi gelombang panjang dari permukaan kembali ke tanah sehingga pendiginan permukaan akan berkurang dan mereduksi efek UHI.

Comments

Popular posts from this blog

PANTAI BERLUMPUR

Cara Menghitung Air Buangan (Limbah) Kompleks Perumahan

PEMANTAUAN KUALITAS AIR (1)