Di Surga Kita Kan Bersua
Bahkan kisah percintaan
Romeo dan Juliet yang terkenal sejagad raya…
Atau kisah pengorbanan
Jack demi Si Cantik Rose dalam Film Titanic…
Tak sanggup
menandinginya.
Di Surga Kita Kan Bersua
Di Kufah ada
seorang pemuda berparas tampan, sangat rajin beribadah dan sungguh-sungguh. Dia
juga termasuk salah seorang Ahli Zuhud. Suatu ketika, dia singgah beberapa
waktu di perkampungan kaum Nukha’ lalu –tanpa sengaja- matanya melihat seorang
wanita muda mereka yang berparas elok nan rupawan. Ia pun tertarik dengannya
dan akalnya melayang-layang karenanya. Rupanya, hal yang sama dialami si wanita
tersebut. Pemuda ini kemudian mengirim utusan untuk melamar si wanita kepada
ayahnya namun sang ayah memberitahukannya bahwa dia telah dijodohkan dengan
anak pamannya (sepupunya). Kondisi ini membuat keduanya begitu tersiksa dan
teriris.
Lalu si wanita
mengirim utusan kepada si pemuda ahli ibadah tersebut berisi pesan, ‘Sudah
sampai ke telingaku perihal kecintaanmu yang teramat dalam kepadaku dan cobaan
ini begitu berat bagiku disertai liputan perasaanku terhadapmu. Jika berkenan,
aku akan mengunjungimu atau aku permudah jalan bagimu untuk datang ke rumahku.’
Lantas dia berkata kepada utusannya itu, ‘Dua-duanya tidak akan aku lakukan.
Dia kemudian membacakan firman-Nya, ‘Sesungguhnya aku takut siksaan pada
hari yang agung jika berbuat maksiat kepada Rabbku.’ (Q.s.,az-Zumar:13) Aku
takut api yang lidahnya tidak pernah padam dan jilatannya yang tak pernah
diam.’
Tatkala si utusan kembali kepada wanita itu, dia lalu menyampaikan apa yang telah dikatakan pemuda tadi, lantas berkatalah si wanita,
‘Sekalipun yang
aku lihat darinya dirinya demikian namun rupanya dia juga seorang yang amat
zuhud, takut kepada Allah? Demi Allah, tidak ada seorang pun yang merasa
dirinya lebih berhak dengan hal ini (rasa takut kepada Allah) dari orang lain.
Sesungguhnya para hamba dalam hal ini adalah sama.’
Kemudian dia
meninggalkan gemerlap dunia, membuang semua hal yang terkait dengannya,
mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu (untuk menampakkan kezuhudan) dan
berkonsentari dalam ibadah. Sekalipun demikian, dia masih hanyut dan menjadi
kurus kering karena cintanya terhadap si pemuda serta perasaan kasihan
terhadapnya hingga akhirnya dia meninggal dunia karena memendam rasa rindu yang
teramat sangat kepadanya.
Sang pemuda
tampan pun sering berziarah ke kuburnya. Suatu malam, dia melihat si wanita
dalam mimpi seolah dalam penampilan yang amat bagus, seraya berkata kepadanya,
‘Bagaimana kabarmu dan apa yang engkau temukan setelahku.?’ Si wanita menjawab,
Sebaik-baik cinta, adalah cintamu wahai kekasih
Cinta yang menggiring kepada kebaikan dan berbuat baik
Sebaik-baik cinta, adalah cintamu wahai kekasih
Cinta yang menggiring kepada kebaikan dan berbuat baik
Kemudian dia bertanya lagi, ‘Ke mana kamu akan berada.?’ Dia menjawab,
Ke kenikmatan dan hidup yang tiada habisnya
Di surga nan kekal, milik yang tak pernah punah
Dia berkata lagi kepadanya, ‘Ingat-ingatlah aku di sana karena aku tidak pernah melupakanmu.’ Dia menjawab, ‘Demi Allah, akupun demikian. Aku telah memohon Rabbku, Mawla -ku dan kamu, lantas Dia menolongku atas hal itu dengan kesungguhan.’ Kemudian wanita itupun berpaling. Lantas aku berkata kepadanya, ‘Kapan aku bisa melihatmu.?’ Dia menjawab, ‘Engkau akan mendatangi kami dalam waktu dekat.’
Rupanya benar,
pemuda itu tidak hidup lama lagi setelah mimpi itu, hanya tujuh malam. Dan,
setelah itu, dia pun menyusul, berpulang ke rahmatullah. Semoga Allah
merahmati keduanya.
Comments
Post a Comment